Menghadapi Krisis Ketenagakerjaan: Strategi Rekrutmen dan Pemeliharaan Bakat yang Berhasil

Di tengah krisis ketenagakerjaan global, organisasi menghadapi tantangan dalam merekrut dan mempertahankan talenta terbaik.

Strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang efektif sangat penting untuk mengatasi masalah ini, membantu organisasi menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dan termotivasi.

Artikel ini akan mengeksplorasi strategi-strategi penting dalam rekrutmen dan pemeliharaan bakat, menyoroti praktik terbaik dan inovasi terbaru dalam bidang ini.

Menghadapi Krisis Ketenagakerjaan

Menghadapi krisis ketenagakerjaan membutuhkan strategi yang komprehensif, meliputi berbagai aspek penting dalam rekrutmen dan pemeliharaan bakat:

  • Perencanaan Tenaga Kerja
  • Sourcing Kandidat
  • Evaluasi dan Seleksi
  • Orientasi dan Onboarding
  • Pengembangan dan Pelatihan
  • Manajemen Kinerja
  • Budaya Organisasi
  • Retensi Karyawan
  • Analisis Data

Masing-masing aspek ini saling terkait, membentuk sebuah ekosistem yang mendukung organisasi dalam menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik. Penerapan strategi yang efektif dalam setiap aspek ini sangat penting untuk mengatasi krisis ketenagakerjaan dan memastikan kesuksesan jangka panjang organisasi.

Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja adalah proses sistematis untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan mengembangkan strategi untuk memenuhinya. Ini melibatkan peramalan permintaan dan penawaran tenaga kerja, mengidentifikasi kesenjangan keterampilan, dan mengembangkan rencana untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan yang berkualifikasi.

Dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan, perencanaan tenaga kerja sangat penting. Dengan memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan, organisasi dapat mengidentifikasi area di mana mereka kemungkinan besar akan mengalami kekurangan staf. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang ditargetkan, memastikan bahwa organisasi memiliki bakat yang diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnisnya.

Contoh nyata perencanaan tenaga kerja dalam konteks mengatasi krisis ketenagakerjaan adalah inisiatif “Upskilling and Reskilling” yang dilakukan oleh banyak organisasi. Dengan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dalam tenaga kerja mereka saat ini, organisasi dapat mengembangkan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan karyawan mereka yang ada, membuat mereka memenuhi syarat untuk peran yang lebih menantang dan bertanggung jawab.

Memahami hubungan antara perencanaan tenaga kerja dan upaya mengatasi krisis ketenagakerjaan sangat penting untuk keberhasilan organisasi. Dengan merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan secara proaktif, organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan staf, memastikan mereka memiliki tenaga kerja yang terampil dan bermotivasi untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang mereka.

Sourcing Kandidat

Sourcing kandidat adalah proses mengidentifikasi, menarik, dan menyaring kandidat potensial untuk mengisi posisi yang kosong dalam sebuah organisasi. Dalam konteks “Menghadapi Krisis Ketenagakerjaan: Strategi Rekrutmen dan Pemeliharaan Bakat yang Berhasil”, sourcing kandidat menjadi sangat penting karena organisasi perlu menemukan dan menarik talenta terbaik di pasar tenaga kerja yang kompetitif.

Sourcing kandidat yang efektif memungkinkan organisasi untuk membangun kumpulan kandidat yang berkualitas, meningkatkan peluang mereka untuk menemukan kecocokan yang tepat untuk setiap posisi. Hal ini mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan rekrutmen, dan memastikan bahwa organisasi memiliki akses ke tenaga kerja yang terampil dan bermotivasi.

Salah satu contoh nyata sourcing kandidat dalam konteks mengatasi krisis ketenagakerjaan adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses rekrutmen. AI dapat digunakan untuk menyaring resume, mengidentifikasi kandidat yang memenuhi syarat, dan mengotomatiskan komunikasi dengan kandidat. Hal ini membebaskan perekrut untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis, seperti membangun hubungan dengan kandidat potensial dan menilai kesesuaian budaya.

Memahami hubungan antara sourcing kandidat dan upaya mengatasi krisis ketenagakerjaan sangat penting untuk keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan strategi sourcing kandidat yang efektif, organisasi dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menarik dan merekrut talenta terbaik, memastikan mereka memiliki tenaga kerja yang terampil dan bermotivasi untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

Evaluasi dan Seleksi

Dalam konteks “Menghadapi Krisis Ketenagakerjaan: Strategi Rekrutmen dan Pemeliharaan Bakat yang Berhasil”, proses evaluasi dan seleksi sangat penting untuk memastikan bahwa organisasi merekrut kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya organisasi.

  • Penilaian Keterampilan dan Kompetensi

    Evaluasi kandidat berdasarkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hal ini dapat dilakukan melalui tes tertulis, studi kasus, atau simulasi kerja.

  • Pencocokan Budaya

    Menilai kesesuaian kandidat dengan budaya dan nilai-nilai organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara mendalam dan referensi.

  • Pemeriksaan Latar Belakang

    Melakukan pemeriksaan latar belakang untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh kandidat, seperti riwayat pendidikan dan pekerjaan.

  • Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data

    Menggunakan data dan metrik untuk mendukung keputusan perekrutan, memastikan objektivitas dan mengurangi bias.

Dengan menerapkan proses evaluasi dan seleksi yang efektif, organisasi dapat meningkatkan kualitas perekrutan, mengurangi perputaran karyawan, dan membangun tenaga kerja yang terampil dan termotivasi yang mampu mengatasi tantangan krisis ketenagakerjaan.

Orientasi dan Onboarding

Orientasi dan onboarding adalah proses penting dalam siklus hidup karyawan yang memainkan peran krusial dalam mengatasi krisis ketenagakerjaan. Proses ini memberikan dasar yang kuat bagi karyawan baru untuk berintegrasi dengan organisasi secara efektif, meningkatkan keterlibatan, dan mengurangi perputaran karyawan.

Ketika organisasi menghadapi kekurangan staf dan kesulitan dalam menarik talenta, orientasi dan onboarding yang dirancang dengan baik dapat menjadi faktor pembeda dalam mempertahankan karyawan baru. Proses ini membantu karyawan baru merasa dihargai, didukung, dan terhubung dengan organisasi, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk tetap bersama organisasi dalam jangka panjang.

Contoh nyata dari orientasi dan onboarding yang efektif dalam konteks mengatasi krisis ketenagakerjaan adalah program “Buddy System” yang diterapkan oleh banyak organisasi. Program ini memasangkan karyawan baru dengan karyawan yang lebih berpengalaman yang dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan wawasan tentang budaya dan nilai-nilai organisasi. Hal ini membantu karyawan baru untuk berasimilasi dengan cepat dan merasa menjadi bagian dari tim.

Memahami hubungan antara orientasi dan onboarding dengan upaya mengatasi krisis ketenagakerjaan sangat penting untuk keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan program orientasi dan onboarding yang komprehensif, organisasi dapat meningkatkan retensi karyawan, membangun tenaga kerja yang terampil dan termotivasi, dan memposisikan diri mereka untuk sukses di pasar tenaga kerja yang kompetitif.

Pengembangan dan Pelatihan

Mengatasi krisis ketenagakerjaan membutuhkan organisasi untuk berinvestasi dalam pengembangan dan pelatihan karyawan mereka. Hal ini memungkinkan organisasi untuk membangun tenaga kerja yang terampil, adaptable, dan termotivasi, yang sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang.

  • Pengembangan Keterampilan Teknis

    Melatih karyawan pada keterampilan dan pengetahuan teknis yang diperlukan untuk unggul dalam peran mereka dan memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah.

  • Pengembangan Keterampilan Lunak

    Meningkatkan keterampilan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah karyawan, yang penting untuk kesuksesan di lingkungan kerja modern.

  • Pelatihan Kepemimpinan

    Menyiapkan karyawan untuk peran kepemimpinan dengan mengembangkan keterampilan manajemen, pengambilan keputusan, dan pengembangan tim mereka.

  • Program Mentoring dan Coaching

    Mencocokkan karyawan dengan mentor atau pelatih yang dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan umpan balik untuk pengembangan profesional mereka.

Dengan berinvestasi dalam pengembangan dan pelatihan karyawan, organisasi dapat meningkatkan retensi, meningkatkan produktivitas, dan memposisikan diri mereka untuk sukses di pasar tenaga kerja yang kompetitif. Pengembangan dan pelatihan karyawan merupakan bagian integral dari strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang sukses, yang sangat penting untuk mengatasi krisis ketenagakerjaan.

Manajemen Kinerja

Dalam konteks “Menghadapi Krisis Ketenagakerjaan: Strategi Rekrutmen dan Pemeliharaan Bakat yang Berhasil”, manajemen kinerja memainkan peran penting dalam mengatasi kekurangan staf dan mempertahankan karyawan berbakat.

Manajemen kinerja yang efektif memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi dan mengelola kinerja karyawan, mengidentifikasi area untuk pengembangan, dan memberikan umpan balik yang berharga. Hal ini membantu karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi secara lebih efektif kepada organisasi. Dengan berinvestasi dalam manajemen kinerja, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi dan mendukung karyawan, sehingga meningkatkan retensi dan mengurangi perputaran karyawan.

Contoh nyata manajemen kinerja dalam konteks mengatasi krisis ketenagakerjaan adalah penggunaan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi. Sistem ini mendefinisikan kompetensi inti yang diperlukan untuk setiap peran dan mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan kompetensi tersebut. Hal ini memberikan umpan balik yang jelas dan terarah kepada karyawan, membantu mereka mengidentifikasi area untuk pengembangan dan meningkatkan keterampilan mereka untuk memenuhi tuntutan pekerjaan.

Memahami hubungan antara manajemen kinerja dan upaya mengatasi krisis ketenagakerjaan sangat penting untuk keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan sistem manajemen kinerja yang efektif, organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan, mengurangi perputaran karyawan, dan membangun tenaga kerja yang terampil dan termotivasi yang mampu mengatasi tantangan krisis ketenagakerjaan.

Budaya Organisasi

Dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan, budaya organisasi memainkan peran penting dalam menarik, mempertahankan, dan memotivasi talenta terbaik. Budaya organisasi yang positif dan suportif dapat menjadi faktor pembeda dalam meningkatkan keterlibatan karyawan, mengurangi perputaran karyawan, dan membangun tenaga kerja yang terampil dan termotivasi.

  • Nilai-nilai Bersama

    Nilai-nilai inti organisasi yang dianut dan dipraktikkan oleh semua karyawan, menciptakan rasa kebersamaan dan tujuan.

  • Komunikasi Terbuka

    Mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur di semua tingkatan organisasi, memungkinkan karyawan untuk berbagi ide, kekhawatiran, dan umpan balik.

  • Pengakuan dan Penghargaan

    Menghargai dan mengakui kontribusi karyawan, menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi.

  • Keseimbangan Kehidupan Kerja

    Mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat, memungkinkan karyawan untuk memenuhi kewajiban pekerjaan dan pribadi mereka.

Dengan membangun budaya organisasi yang selaras dengan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat, organisasi dapat meningkatkan daya tarik mereka bagi kandidat potensial, meningkatkan retensi karyawan, dan memposisikan diri mereka untuk sukses di pasar tenaga kerja yang kompetitif. Budaya organisasi yang positif dan suportif adalah investasi jangka panjang yang dapat memberikan keuntungan signifikan dalam mengatasi krisis ketenagakerjaan dan memastikan kesuksesan organisasi di masa depan.

Retensi Karyawan

Dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan, retensi karyawan menjadi kunci keberhasilan organisasi. Dengan mempertahankan karyawan berbakat, organisasi dapat mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan, meningkatkan produktivitas, dan menjaga pengetahuan dan keahlian institusional.

  • Budaya Organisasi Positif

    Budaya organisasi yang positif dan suportif meningkatkan keterlibatan dan kepuasan karyawan, sehingga mengurangi perputaran karyawan. Organisasi dapat menciptakan budaya seperti ini melalui komunikasi terbuka, pengakuan atas kontribusi karyawan, dan keseimbangan kehidupan kerja yang baik.

  • Peluang Pengembangan Karier

    Karyawan termotivasi untuk tetap bersama organisasi yang menawarkan peluang pengembangan karier. Organisasi dapat menyediakan pelatihan, bimbingan, dan jalur kemajuan karier yang jelas untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan aspirasi karyawan.

  • Kompensasi dan Manfaat Kompetitif

    Kompensasi dan manfaat yang kompetitif menunjukkan bahwa organisasi menghargai karyawannya dan berkomitmen untuk kesejahteraan mereka. Paket kompensasi yang komprehensif, termasuk gaji, tunjangan, dan insentif, dapat membantu menarik dan mempertahankan karyawan berbakat.

  • Pengakuan dan Penghargaan

    Pengakuan dan penghargaan atas kontribusi karyawan memperkuat rasa dihargai dan memotivasi mereka untuk terus berkinerja baik. Organisasi dapat menerapkan program pengakuan formal dan informal, serta memberikan umpan balik positif dan penghargaan untuk pencapaian karyawan.

Dengan berfokus pada aspek-aspek retensi karyawan ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan memotivasi, mengurangi perputaran karyawan, dan membangun tenaga kerja yang terampil dan berdedikasi untuk mengatasi tantangan krisis ketenagakerjaan.

Analisis Data

Analisis data merupakan aspek penting dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan untuk mengembangkan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang efektif. Dengan menganalisis data yang relevan, organisasi dapat memperoleh wawasan berharga untuk mengatasi tantangan dan mengoptimalkan proses pengelolaan sumber daya manusia.

  • Sumber Data

    Data yang relevan untuk analisis dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sistem manajemen sumber daya manusia (HRMS), survei karyawan, data kinerja, dan analitik media sosial.

  • Tren dan Pola

    Analisis data dapat mengungkap tren dan pola dalam perekrutan, pengembangan, dan retensi karyawan. Wawasan ini memungkinkan organisasi mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan strategi yang ditargetkan.

  • Prediksi dan Peramalan

    Dengan menggunakan teknik analitik prediktif, organisasi dapat meramalkan kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan mengantisipasi kesenjangan keterampilan. Hal ini memungkinkan perencanaan dan persiapan yang tepat untuk mengatasi krisis ketenagakerjaan.

  • Peningkatan Keputusan

    Analisis data memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan berbasis data. Organisasi dapat menggunakan wawasan yang diperoleh dari analisis data untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam hal rekrutmen, pengembangan, dan retensi karyawan.

Dengan memanfaatkan analisis data, organisasi dapat memperoleh keunggulan kompetitif dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan. Wawasan yang diperoleh dari analisis data memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi peluang, mengoptimalkan proses, dan mengembangkan strategi yang efektif untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Bagian ini menyajikan pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang berhasil dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan.

Pertanyaan 1: Apa saja tantangan utama dalam mengatasi krisis ketenagakerjaan?

Tantangan utama meliputi kurangnya kandidat yang memenuhi syarat, persaingan ketat untuk mendapatkan talenta terbaik, dan perubahan teknologi yang cepat yang menciptakan kesenjangan keterampilan.

Pertanyaan 2: Bagaimana organisasi dapat menarik kandidat terbaik?

Organisasi dapat menarik kandidat terbaik melalui pencitraan merek pemberi kerja yang kuat, penggunaan saluran rekrutmen yang beragam, dan penawaran kompensasi dan tunjangan yang kompetitif.

Pertanyaan 3: Apa saja strategi efektif untuk mempertahankan karyawan berbakat?

Strategi efektif untuk mempertahankan karyawan berbakat meliputi menciptakan budaya organisasi yang positif, memberikan peluang pengembangan karier, dan mengakui serta menghargai kontribusi karyawan.

Pertanyaan 4: Bagaimana teknologi dapat membantu organisasi dalam rekrutmen dan pemeliharaan bakat?

Teknologi dapat membantu organisasi dalam rekrutmen dan pemeliharaan bakat melalui otomatisasi proses rekrutmen, penyaringan kandidat yang lebih efektif, dan penyediaan platform pelatihan dan pengembangan berbasis online.

Pertanyaan 5: Apa peran analisis data dalam mengelola krisis ketenagakerjaan?

Analisis data sangat penting dalam mengelola krisis ketenagakerjaan karena memungkinkan organisasi mengidentifikasi tren dan pola, meramalkan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, dan membuat keputusan berbasis data terkait rekrutmen dan pemeliharaan bakat.

Pertanyaan 6: Apa saja tren terbaru dalam rekrutmen dan pemeliharaan bakat?

Tren terbaru meliputi penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam proses rekrutmen, fokus pada keberagaman dan inklusi, dan semakin pentingnya keseimbangan kehidupan kerja.

Kesimpulannya, mengatasi krisis ketenagakerjaan membutuhkan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang komprehensif, yang mencakup berbagai aspek seperti perencanaan tenaga kerja, pengelolaan kinerja, dan budaya organisasi. Dengan memahami tantangan dan memanfaatkan praktik terbaik, organisasi dapat menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan mereka.

Bagian selanjutnya akan membahas secara lebih rinci tentang praktik terbaik dalam rekrutmen dan pemeliharaan bakat, memberikan panduan praktis bagi organisasi yang ingin mengatasi tantangan krisis ketenagakerjaan.

Tips Mengatasi Krisis Ketenagakerjaan

Bagian ini menyajikan tips praktis bagi organisasi yang ingin mengatasi tantangan krisis ketenagakerjaan melalui strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang efektif.

Tip 1: Perkuat Merek Pemberi Kerja

Bangun citra organisasi sebagai pemberi kerja pilihan melalui aktivitas seperti partisipasi aktif di media sosial, membangun hubungan dengan universitas dan lembaga pendidikan, serta mendapatkan pengakuan sebagai salah satu perusahaan terbaik untuk bekerja.

Tip 2: Diversifikasi Saluran Rekrutmen

Gunakan berbagai saluran rekrutmen, seperti papan pekerjaan daring, media sosial, perekrutan kampus, dan referensi karyawan, untuk menjangkau kandidat yang beragam dan memenuhi kebutuhan spesifik organisasi.

Tip 3: Fokus pada Keterampilan Lunak

Selain keterampilan teknis, pertimbangkan juga keterampilan lunak, seperti komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah, dalam proses rekrutmen. Keterampilan ini sangat penting dalam lingkungan kerja modern yang dinamis dan kolaboratif.

Tip 4: Ciptakan Budaya yang Positif

Bangun budaya organisasi yang positif dan inklusif di mana karyawan merasa dihargai, didukung, dan dilibatkan. Budaya seperti ini meningkatkan keterlibatan karyawan dan mengurangi perputaran karyawan.

Tip 5: Berikan Peluang Pengembangan

Tawarkan peluang pengembangan karier yang jelas bagi karyawan, seperti pelatihan, bimbingan, dan jalur promosi. Hal ini menunjukkan komitmen organisasi terhadap pertumbuhan dan kesuksesan karyawan.

Tip 6: Manfaatkan Teknologi

Gunakan teknologi untuk mengotomatisasi proses rekrutmen, menyaring kandidat secara lebih efisien, dan menyediakan platform pelatihan dan pengembangan berbasis daring.

Tip 7: Analisis Data

Kumpulkan dan analisis data terkait rekrutmen dan pemeliharaan bakat untuk mengidentifikasi tren, memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan, dan mengevaluasi efektivitas strategi.

Tip 8: Berkolaborasi dengan Institusi Pendidikan

Bermitra dengan universitas, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya untuk mengidentifikasi dan merekrut kandidat yang memenuhi syarat. Kolaborasi ini juga dapat mendukung pengembangan program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan industri.

Dengan menerapkan tips ini, organisasi dapat meningkatkan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat mereka, menarik dan mempertahankan talenta terbaik, serta mengatasi tantangan krisis ketenagakerjaan.

Bagian selanjutnya akan menyimpulkan artikel ini dengan menyoroti poin-poin utama dan menekankan pentingnya membangun strategi yang komprehensif untuk mengatasi krisis ketenagakerjaan.

Kesimpulan

Mengatasi krisis ketenagakerjaan membutuhkan strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang komprehensif, mencakup berbagai aspek seperti perencanaan tenaga kerja, pengelolaan kinerja, dan budaya organisasi. Organisasi harus fokus pada menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang mereka.

Beberapa poin utama yang dibahas dalam artikel ini meliputi:

  • Pentingnya membangun merek pemberi kerja yang kuat untuk menarik kandidat yang memenuhi syarat.
  • Pemanfaatan teknologi dan analisis data untuk meningkatkan proses rekrutmen dan pemeliharaan bakat.
  • Penciptaan budaya organisasi yang positif dan suportif untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan mengurangi perputaran karyawan.

Organisasi yang gagal beradaptasi dengan tantangan krisis ketenagakerjaan akan menghadapi hambatan dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka. Dengan mengadopsi strategi rekrutmen dan pemeliharaan bakat yang efektif, organisasi dapat mengatasi kekurangan staf, membangun tenaga kerja yang terampil dan termotivasi, dan memposisikan diri mereka untuk sukses di pasar tenaga kerja yang kompetitif.



Open chat
1
ADMIN AKDWEBS
Hello,
Iam Guest Posting Service
I Have 600 Site
Status : Indexed All
Good DA : 40-60
Different Nice I Category
Drip Feed Allowed
I can instant publish
ASAP

My Service :
1. I will do your orders maximum of 1X24 hours, if at the time i’am online. I will do a maximum of 1 hour and the process is complete.
2. If any of you orders are not completed a maximum of 1x24 hours, you do not have to pay me, or free.
3. For the weekend, I usually online, that weekend when i’am not online, it means i’am working Monday.
4. For the payment, maximum payed one day after published live link.
5. Payment via paypal account
If you interesting, please reply
Thank You
Regards,
AKDSEO